RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMK Widya Praja
Mata
Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas
/ Semester : XI / I
Materi
Pembelajaran : Teks Cerita Pendek
Tema : Menemukan
Solusi Atas Masalah Kewirausahaan
Alokasi
Waktu : 4 x 45 Menit ( 2 x pertemuan)
A.
Kompetensi
Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3.
Memahami, menerapkan, dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.
Kompetensi
Dasar
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar,
dan menyajikan informasi lisan dan tulis
melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang,
eksplanasi kompleks, danulasan/reviu film/drama
2.4 Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia
untuk menyampaikan paparan
3.4 Mengevaluasi
teks cerita pendek, pantun, cerita
ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama berdasarkan kaidah-kaidah baik melalui lisan maupun tulisan
4.4
Mengabstraksi
teks cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, danulasan/reviu
film/drama baik secara lisan maupun tulisan
C.
Indikator Pencapaian
Kompetensi
3.4.1 Menemukan kelebihan teks cerita pendek dari
segi struktur dan kaidah kebahasaannya.
3.4.2 Menemukan
kekurangan teks cerita pendek dari segi struktur dan kaidah kebahasaannya.
4.4.1 Menemukan
ide pokok pada masing-masing struktur teks cerita pendek.
4.4.2 Membuat
ringkasan teks dengan struktur yang lengkap
D.
Materi
Pembelajaran
Pertemuan
Pertama
1.
Unsur teks cerita
pendek
2.
Kaidah kebahasaan teks
cerita pendek
Pertemuan
Kedua
3.
Langkah mengabstraksi
teks cerpen
E.
Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan
Pertama (2 jam pelajaran/90 menit)
Pendekatan : Scientific
Model : Problem Based Learning
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Teknik
|
1
|
Kegiatan
Pendahuluan
1) Siswa
menyimak ilustrasi yang disampaikan
oleh guru
2) Siswa menyimak tujuan pembelajaran mengevaluasi teks cerita pendek yang
disampaikan oleh guru
3) Siswa menyimak manfaat pembelajaran mengevaluasi
teks cerita pendek yang disampaikan oleh guru
4) Siswa menyimak motivasi yang disampaikan oleh guru
|
10 menit
|
Ceramah, tanya jawab
|
2
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
(orientasi siswa kepada masalah)
1) Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok
2) Siswa
membaca teks cerita pendek berjudul Meraih Impian secara individu
3) Siswa
menyimak penjelasan guru singkat terkait mengevaluasi teks cerpen
Menanya
(mengorganisasikan siswa untuk belajar)
1) Siswa
menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait mengevaluasi teks cerpen
Mengumpulkan
Informasi (membimbing penyelidikan individual atau kelompok)
1)
Siswa mengumpulkan
informasi terkait kelengkapan struktur dan kaidah kebahasaaan teks cerpen
Meraih Impian
Mengasosiasi
(mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
1)
Siswa berdiksusi untuk
menemukan kekurangan dan kelebihan teks cerpen Meraih Impian
Mengomunikasikan
(menganalisa dan mangevaluasi proses pemecahan masalah)
1) Perwakilan
dari kelompok maju untuk memaparkan hasil diskusinya
2) Siswa
yang lain menanggapi dengan peduli dan santun
|
10 menit
10 menit
15 menit
20 menit
15 menit
|
Penugasan, ceramah
Tanya jawab
Penugasan, diskusi
Penugasan, diskusi
Tanya jawab
|
3
|
Kegiatan
Akhir
1) Siswa dan guru membuat simpulan tentang pembelajaran
mengevaluasi struktur cerita pendek Meraih Impian
2) Siswa
dan guru mengadakan refleksi terkait dengan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
3) Siswa
dan guru mengadakan evaluasi terkait dengan pembelajaran yang telah
dilaksanakan
4) Siswa
menyimak tindak lanjut dari guru
|
10 menit
|
Ceramah, tanya jawab
|
Pertemuan
Kedua (2 Jam Pelajaran/90 menit)
Pendekatan : Scientific
Model : Problem Based Learning
No
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Teknik
|
1
|
Kegiatan
Pendahuluan
1) Siswa
dan guru melakukan tanya jawab
tentang materi lama yang berkaitan dengan materi yang akan disajikan
2) Siswa menyimak tujuan pembelajaran mengabstraksi teks cerita pendek yang disampaikan oleh guru
3) Siswa menyimak manfaat pembelajaran mengabstraksi
teks cerita pendek yang disampaikan
oleh guru
4) Siswa menyimak motivasi yang disampaikan oleh guru
|
10 menit
|
Ceramah, tanya jawab
|
2
|
Kegiatan
Inti
Mengamati
(orientasi siswa kepada masalah)
1) Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok
2) Siswa
duduk sesuai dengan kelompoknya
3) Siswa
membaca teks cerpen berjudul Meraih impian
4) Siswa
menyimak materi yang disampaikan guru terkait langkah-langkah mengabstraksi
teks cerpen
Menanya
(mengorganisasikan siswa untuk belajar)
1) Siswa
dan guru melakukan tanya jawab
mengenai langkah-langkah mnegabstraksi teks cerpen yang belum dipahami
Mengumpulkan
Informasi (membimbing penyelidikan individual atau kelompok)
1)
Siswa bekerja secara
kelompok untuk mengumpul informasi mengenai ide pokok masing-masing struktur
teks cerpen
Mengasosiasi
(mengembangkan dan menyajikan hasil karya)
1)
Siswa membuat
abstraksi cerpen
Mengomunikasikan (menganalisa dan mangevaluasi proses
pemecahan masalah)
1)
Perwakilan dari
kelompok menyampaikan hasil pekerjaannya di depan kelas
2)
Siswa yang lain
menyimak dan menanggapi dengan santun
|
10 menit
10 menit
10 menit
30 menit
10 menit
|
Penugasan, diskusi
Diskusi
Diskusi
Penugasan, diskusi
Diskusi
|
3
|
Kegiatan
Akhir
1)
Siswa dan guru membuat simpulan tentang mengabstraksi teks cerita
pendek
2)
Siswa dan guru
mengadakan refleksi terkait dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan
3)
Siswa dan guru
mengadakan evaluasi terkait dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan
4)
Siswa menyimak tindak
lanjut dari guru
|
10 menit
|
Ceramah, tanya jawab
|
F.
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian: Observasi, Tes Tertulis, dan Produk.
2. Instrumen Penilaian
a. Pertemuan 1
1) Lembar Observasi
2) Soal Uraian
b. Pertemuan 2
1) Lembar Observasi
2) Produk
3. Remidial dan Pengayaan
a. Remidial: Pemberian bimbingan khusus mengenai kegiatan
mengidentifikasi informasi isi serta menyimpulkan isi teks laporan hasil
observasi.
b. Pengayaan: Secara mandiri siswa mencari teks laporan hasil
observasi di buku pengetahuan populer lalu mengidentifikasi informasi isi serta
menyimpulkan isi teks yang didapatkan.
G.
Media/Alat,
Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media : Powerpoint
langkah-langkah mengabstraksi teks cerpen
2. Alat
dan bahan : Teks cerpen berjudul
Meraih Impian dan teks cerita pendek berjudul Meraih impian.
3. Sumber
Belajar :
Kemdikbud, 2013a. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan
Akademik. Kelas XI. Jakarta: Kemdikbud.
Kemdikbud, 2013b. Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan
Akademik: Buku guru. Jakarta: Kemdikbud.
Intermet
Ungaran,
Mengetahui,
Kepala
SMK Widya Praja Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
.................................................... ...............................................................
( Drs. Eko Sutanto) (Dwi Putra W.S.A.P)
LAMPIRAN 1. Bahan
Ajar
1.
Struktur
Cerita Pendek
a.
Bagian
abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita. Abstrak pada sebuah teks cerita
pendek bersifat opsional. Artinya sebuah teks cerpen bisa saja tidak melalui tahapan
ini.
b.
Tahapan
orientasi merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita berkaitan dengan
waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen. Latar digunakan pengarang
untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca. Dengan kata lain, latar
merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis.
c.
Komplikasi
berisi urutan kejadian, tetapi setiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab
akibat. Peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang
lain. Pada tahapan struktur ini, kalian akan mendapati karakter atau watak
pelaku cerita yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu dan hal itu diekspresikan dalam ucapan dan tindakan
tokoh. Dalam komplikasi itulah berbagai kerumitan bermunculan
d.
Klimaks
ini merupakan keadaan yang mempertemukan berbagai konflik dan menentukan
bagaimana konflik tersebut diselesaikan dalam sebuah cerita. Untuk mencapai sebuah
selesaian atau leraian, diperlukan evaluasi. Pada tahapan evaluasi ini, konflik
yang terjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.
e.
Setelah
itu, kalian akan mengenal struktur berikutnya, yaitu resolusi. Padaresolusi,
pengarang akan mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh.
Resolusi berkaitan dengan koda. Ada juga yang menyebut koda dengan istilah reorientasi.
f.
Koda
merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari
sebuah teks. Sama halnya dengan tahapan abstrak, koda ini bersifat opsional.
2.
Kaidah
Kebahasaan Teks Cerita Pendek
a.
Gaya
bahasa merupakan bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan efek dengan
jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan
benda atau hal lain yang lebih umum. Penggunaan gaya bahasa ini dapat mengubah
serta menimbulkan konotasi tertentu. Gaya bahasa merupakan bentuk retorik,
yaitu penggunaan kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau
mempengaruhi penyimak dan pembaca. Terdapat sekitar 60 gaya bahasa. Namun,
Gorys Keraf membaginya menjadi empat kelompok, yaitu gaya bahasa perbandingan
(metafora, personifikasi, depersonifikasi, alegori, antitesis, dan sebagainya),
gaya bahasa pertentangan (hiperbola, litotes, ironi, satire, paradoks, klimaks,
antiklimaks, dan sebagainya), gaya bahasa pertautan (metonimis, sinekdoke,
alusi, eufemisme, elipsis, dan sebagainya), dan gaya bahasa perulangan
(aliterasi, asonansi, antanaklasis, anafora, simploke, dan sebagainya). Agar
kalian lebih mengetahui gaya bahasa ini secara mendalam, sebaiknya kalian
mencari referensi lain mengenai gaya bahasa dari berbagai sumber. Baca dan
pelajarilah.
b.
Kosakata
sulit
3.
Langkah-Langkah Mengabstraksi Teks Cerita Pendek
Abstraksi adalah ringkasan,
intisari, atau garis besar. Mengabstraksi teks cerpen adalah meringkas teks
cerpen dengan menuliskan garis besar teks tersebut dalam beberapa kalimat yang
padu. Abtsraksi harus memperhatikan bagian-bagian penting dari suatu teks untuk
disusun menjadi sebuah garis besar yang lengkap.
Langkah-langkah
Membuat Abstraksi
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengabstraksi teks cerpen adalah sebagai berikut.
1. Membaca dengan cermat teks cerpen yang akan diabstraksi
2. Menyusun bagian-bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen
3. Menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengabstraksi teks cerpen adalah sebagai berikut.
1. Membaca dengan cermat teks cerpen yang akan diabstraksi
2. Menyusun bagian-bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen
3. Menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu
Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Abstraksi Teks Cerita Pendek
1. Isi memuat bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen, termasuk tokoh, konflik, dan alur cerpen;
2. Bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan padu;
3. Struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca harus diperhatikan
1. Isi memuat bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen, termasuk tokoh, konflik, dan alur cerpen;
2. Bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan padu;
3. Struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca harus diperhatikan
LAMPIRAN
2. Instrumen Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
|
Bentuk
|
Pengamatan Sikap
|
Lembar
Pengamatan Sikap dan Rubrik
|
Tes Unjuk Kerja
|
Tes
Uji Petik Kerja dan Rubrik
|
2. Instrumen Penilaian
Pengamatan Sikap
a. Lembar Pengamatan Sikap
No
|
Nama Siswa
|
Religius
|
Jujur
|
Disiplin
|
Peduli
|
Santun
|
||||||||||||||||
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
|||
1.
|
||||||||||||||||||||||
2.
|
||||||||||||||||||||||
3.
|
||||||||||||||||||||||
….
|
||||||||||||||||||||||
b. Rubrik penilaian sikap
Rubrik
|
Skor
|
Sama sekali tidak menunjukkan
usaha sungguh-sungguh dalam melakukan
kegiatan
|
BT
|
Menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi masih
sedikit dan belum konsisten
|
MT
|
Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai konsisten
|
MB
|
Menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan konsisten
|
MK
|
Nilai
Sikap = (Jml skor diperoleh : 16) x 100
a. Tes
uji petik kerja Interpretasi teks (Kelompok)
1. Baca
dan diskusikan teks laporan hasil observasi yang telah kalian terima dari guru!
2. Carilah
kalimat utama pada setiap paragraf teks laporan hasil observasi!
3. Tentukan
gagasan pokok yang ada pada setiap paragraf!
4. Rangkumlah
kumpulan kalimat utama pada semua semua paragraf teks editorial/opini!
5. Komunikasikan
hasil kerja kelompok kalian kepada kelompok lainnya!
Rubrik
Unjuk Kerja :
No.
|
Aspek dan Deskripsi
|
Skor Maksimal
|
1.
|
Menyimpulkan
teks
Skor
5 bila simpulan teks tepat
Skor
3 bila simpulan teks kurang tepat
Skor
1 bila simpulan teks tidak tepat
|
5
|
2.
|
Penggunaan
bahasa dalam menyimpulkan
Skor
5 bila bahasa yang digunakan tepat dan baik.
Skor
3 bila bahasa yang digunakan kurang tepat dan kurang baik.
Skor
1 bila bahasa yang digunakan tidak tepat dan tidak baik.
|
5
|
3.
|
Penggunaan
bahasa dalam mengomunikasikan hasil
Skor
5 bila bahasa yang digunakan tepat dan baik.
Skor
3 bila bahasa yang digunakan kurang tepat dan kurang baik.
Skor
1 bila bahasa yang digunakan tidak tepat dan tidak baik.
|
5
|
4.
|
Keaktifan
kelompok
Skor
5 bila kelompok aktif dalam berdiskusi maupun ketika mengomunikasikan.
Skor
3 bila kelompok kurang aktif dalam berdiskusi maupun ketika mengomunikasikan.
Skor
1 bila kelompok tidak aktif dalam berdiskusi maupun ketika mengomunikasikan.
|
5
|
Jumlah
|
20
|
Nilai
Keterampilan = (Jumlah skor diperoleh : 20) x 100
b. Tes
Uji petik kerja
1. Baca dan diskusikan
teks laporan hasil observasi yang telah kalian terima dari guru!
2. Carilah kalimat
utama pada setiap paragraf teks laporan hasil observasi!
3. Tentukan gagasan
pokok yang ada pada setiap paragraf!
4. Rangkumlah kumpulan
kalimat utama pada semua semua paragraf teks editorial/opini!
Rubrik Unjuk Kerja :
No.
|
Aspek dan Deskripsi
|
Skor Maksimal
|
1.
|
Menyimpulkan
teks
Skor
5 bila simpulan teks tepat
Skor
3 bila simpulan teks kurang tepat
Skor
1 bila simpulan teks tidak tepat
|
5
|
2.
|
Penggunaan
bahasa dalam menyimpulkan
Skor
5 bila bahasa yang digunakan tepat dan baik.
Skor
3 bila bahasa yang digunakan kurang tepat dan kurang baik.
Skor
1 bila bahasa yang digunakan tidak tepat dan tidak baik.
|
5
|
Jumlah
|
10
|
Nilai
Keterampilan = (Jumlah skor diperoleh : 10) x 100
Tes
Uraian
Petunjuk
a.
Bacalah
secara cermat teks cerita pendek berjudul “Meraih Impian”halaman 62 !
b.
Setelah
itu, jawablah pertanyaan berikut dengan berdiskusi!
1.
Identifikasilah struktur teks cerpen
tersebut!
2.
Carilah kaidah kebahasaan teks cerpen tersebut!
Meraih Impian
1. Terusik lamunanku saat terngiang sebaris kata ayah yang selalu
berulang menelusup ke telingaku, “Nanda, kamu pasti bisa!” Kata-kata ayahku
laksana dentuman meriam di rongga dadaku. Setiap kuingat kata-kata itu, semakin
berat beban yang kurasakan, terlebih, urutanku sebagai sulung dari lima
bersaudara. Tidak mudah bagiku untuk menjadi sulung. Kurasakan pula beban kedua
orang tuaku yang semakin menjadi. Ayah, di luar segala kewajibannya sebagai
PNS, terlibat aktif di dunia jurnalistik dan organisasi. Tidak mengherankan
jika bunda terpaksa turun tangan untuk menopang keuangan keluarga dengan
membuka sebuah warung kecil-kecilan.
2. Padatnya aktivitas ayah dan bunda terekam kuat dalam benakku. Kerja
keras seakan menjadi menu wajib bagiku. Namun, ada hal yang menjadi titik
lemahku. Dua kali tangisku pecah ketika cita-citaku tak tersampaikan. Pertama,
ketika gagal masuk fakultas kedokteran karena faktor biaya. Kuingat kata-kata
bunda di telingaku. “Kita tak cukup uang untuk kamu masuk Fakultas Kedokteran.
Sabar ya, Nak!”, ucap Bunda lembut, tetapi pasti. Kedua, ketika gagal mendaftar
ke STPDN karena tinggi badan kurang. Kegagalan itu tentu saja membuatku
terluka. Ayah dan bunda tiada putusputusnya membangkitkan diriku hingga kedua
kakiku benar-benar mampu berpijak.
3. Untuk mengobati luka hatiku, kuputuskan untuk membantu bunda
menjaga warung. Sambil menjaga warung, sedikit demi sedikit belajar dari
ketegaran bunda dalam menghadapi kesulitan hidup. Sering bunda tidur larut
karena harus menyambung potongan perca menjadi sebuah bed cover untuk
dijual. Bed cover itu dititipkan di sebuah toko swalayan. Tiada pernah
putus doaku kepada Sang Khalik agar bunda senantiasa dikaruniai kesehatan lahir
dan batin.
4. Salah satu doaku terkabul. Suatu hari ayah memutuskan untuk
berhenti bekerja dan berorganisasi. Ayah mulai melirik dunia usaha. Sebagai
langkah awal, ayah melahap buku-buku sederet profil pengusaha sukses, sebut
saja Bob Sadino, Bill Gates, Steve Jobs, Richard Branson, Donald Trump, dan
Elang Gumilang. Benih pohon bisnis tumbuh pesat pula dalam diriku, terlebih
setelah aku menyerap isi beberapa buku yang menyampaikan motivasi.
5. Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan
bahasa Inggris. Kutekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. Kendala finansial
mendorongku untuk merambah dunia kerja di samping kuliah. Pucuk dicinta ulam
tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang kepadaku. “Nanda, di sebelah
toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli
kios itu, lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica. Ia mengajak
berpatungan untuk membeli kios itu. Kami mulai berbisnis pakaian. Tidak
kusangka, usaha itu menuai hasil yang gemilang. Bunda berkunjung ke tokoku dan
dia memuji, “Wah, ternyata Nanda sudah meraup banyak untung nih”.Kesibukan
berbisnis tidak melemahkan prestasi di ranah akademis. Aku berhasil
mempertahankan semuanya dengan hasil yang memukau.
6. Seiring waktu, jaringan bisnisku meluas. Padatnya jadwal ceramah
ayah sebagai motivator mendorongku untuk membantunya. Jadilah aku berkiprah dalam
dunia event organizer. Lahan bisnis ini menuai sukses yang tergolong gemilang.
Jaringan konsumen luas semakin membuka peluang untuk berkiprah di bidang lain.
Usaha penjualan tiket pesawat pun kulakoni hingga membuahkan beberapa kantor
cabang di berbagai kota di negeri ini.
7. Kesuksesan ini tidak patut
membuatku angkuh, terutama di hadapan Tuhan. Hanya karena ridha-Nya aku dapat
meraih semuanya. Tidak luput bimbingan dan motivasi dari kedua orang tuaku
turut membuatku tegar dalam berbagai kesulitan.
Diadaptasi dari
Hartika, Resti. 2013. Meraih
Mimpi Jadi Pengusaha.
Padang: Debe Mustika.
Kunci
Jawaban Soal Pengetahuan
No.
|
Jawaban
|
Skor
|
1.
|
Struktur teks
cerpen
Abstraksi
: -
Orientasi
: paragraf 1
Komplikasi
: paragraf 2
Evaluasi
: paraggraf 3 dan 4
Resolusi
: paragraf 5 dan 6
Koda :
paragraf 7
|
70
|
2.
|
Kaidah
Kebahasaan
a.
Kosakat sulit
*) terngiang = teringat
*) sulung = pertama
*) jurnalistik = yang menyangkut persuratkabaran dan pemberitaan
|
30
|
Jumlah
Skor
|
100
|
1.
Keterampilan
Soal
Keterampilan
Petunjuk
a. Bacalah
teks Meraih Impian halaman 62!
b. Carilah
bagian-bagian pernting dalam setiap
struktur cerpen!
c. Tulislah
bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu!
Meraih Impian
1.
Terusik
lamunanku saat terngiang sebaris kata ayah yang selalu berulang menelusup ke
telingaku, “Nanda, kamu pasti bisa!” Kata-kata ayahku laksana dentuman meriam
di rongga dadaku. Setiap kuingat kata-kata itu, semakin berat beban yang
kurasakan, terlebih, urutanku sebagai sulung dari lima bersaudara. Tidak mudah
bagiku untuk menjadi sulung. Kurasakan pula beban kedua orang tuaku yang
semakin menjadi. Ayah, di luar segala kewajibannya sebagai PNS, terlibat aktif
di dunia jurnalistik dan organisasi. Tidak mengherankan jika bunda terpaksa turun
tangan untuk menopang keuangan keluarga dengan membuka sebuah warung
kecil-kecilan.
2.
Padatnya
aktivitas ayah dan bunda terekam kuat dalam benakku. Kerja keras seakan menjadi
menu wajib bagiku. Namun, ada hal yang menjadi titik lemahku. Dua kali tangisku
pecah ketika cita-citaku tak tersampaikan. Pertama, ketika gagal masuk fakultas
kedokteran karena faktor biaya. Kuingat kata-kata bunda di telingaku. “Kita tak
cukup uang untuk kamu masuk Fakultas Kedokteran. Sabar ya, Nak!”, ucap Bunda
lembut, tetapi pasti. Kedua, ketika gagal mendaftar ke STPDN karena tinggi
badan kurang. Kegagalan itu tentu saja membuatku terluka. Ayah dan bunda tiada
putusputusnya membangkitkan diriku hingga kedua kakiku benar-benar mampu
berpijak.
3.
Untuk
mengobati luka hatiku, kuputuskan untuk membantu bunda menjaga warung. Sambil
menjaga warung, sedikit demi sedikit belajar dari ketegaran bunda dalam
menghadapi kesulitan hidup. Sering bunda tidur larut karena harus menyambung
potongan perca menjadi sebuah bed cover untuk dijual. Bed cover itu
dititipkan di sebuah toko swalayan. Tiada pernah putus doaku kepada Sang Khalik
agar bunda senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin.
4.
Salah
satu doaku terkabul. Suatu hari ayah memutuskan untuk berhenti bekerja dan
berorganisasi. Ayah mulai melirik dunia usaha. Sebagai langkah awal, ayah
melahap buku-buku sederet profil pengusaha sukses, sebut saja Bob Sadino, Bill
Gates, Steve Jobs, Richard Branson, Donald Trump, dan Elang Gumilang. Benih
pohon bisnis tumbuh pesat pula dalam diriku, terlebih setelah aku menyerap isi
beberapa buku yang menyampaikan motivasi.
5.
Dua
kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan bahasa Inggris.
Kutekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. Kendala finansial
mendorongku untuk merambah dunia kerja di samping kuliah. Pucuk dicinta ulam
tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang kepadaku. “Nanda, di sebelah
toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli
kios itu, lalu kita jual pakaian di sana?” kata Kak Ica. Ia mengajak
berpatungan untuk membeli kios itu. Kami mulai berbisnis pakaian. Tidak
kusangka, usaha itu menuai hasil yang gemilang. Bunda berkunjung ke tokoku dan
dia memuji, “Wah, ternyata Nanda sudah meraup banyak untung nih”.Kesibukan
berbisnis tidak melemahkan prestasi di ranah akademis. Aku berhasil
mempertahankan semuanya dengan hasil yang memukau.
6.
Seiring
waktu, jaringan bisnisku meluas. Padatnya jadwal ceramah ayah sebagai motivator
mendorongku untuk membantunya. Jadilah aku berkiprah dalam dunia event
organizer. Lahan bisnis ini menuai sukses yang tergolong gemilang. Jaringan
konsumen luas semakin membuka peluang untuk berkiprah di bidang lain. Usaha
penjualan tiket pesawat pun kulakoni hingga membuahkan beberapa kantor cabang
di berbagai kota di negeri ini.
7.
Kesuksesan ini tidak patut membuatku angkuh,
terutama di hadapan Tuhan. Hanya karena ridha-Nya aku dapat meraih semuanya.
Tidak luput bimbingan dan motivasi dari kedua orang tuaku turut membuatku tegar
dalam berbagai kesulitan.
Diadaptasi dari
Hartika, Resti. 2013. Meraih
Mimpi Jadi Pengusaha.
Padang: Debe Mustika.
Rubrik Penilaian Soal Keterampilan
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
1.
|
Struktur
|
a. Struktur
cerita pendek lengkap
b. Struktur
cerita pendek kurang lengkap
c. Struktur
cerita pendek tidak lengkap
|
40
25
5
|
2.
|
Kaidah Kebahasaan
|
a. Kaidah
kebahasaan teks cerpen lengkap
b. Kaidah
kebahasaan teks cerpen kurang lengkap
c. Kaidah
kebahasaan teks cerpen kurang lengkap
|
30
15
5
|
3.
|
Konstruksi kalimat
|
a. Konstruksi
kalimat tepat dan tidak terdapat kesalahan
b. Konstruksi
kalimat kurang tepat
c. Konstruksi
kalimat tidak tepat
|
30
15
5
|
Jumlah
Skor
|
100
|
No comments:
Post a Comment