RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSPRESI LISAN SASTRA TEKS PUISI KELAS VII SMP
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Pembelajaran Ekspresi Lisan Sastra
Dosen Pengampu: Mukh
Doyin
Disusun oleh :
Dwi Putra W.S.A.P
2101411102
Rombel 04
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
2015
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah :
SMP …….
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester :
VII/I
Materi Pokok :
Baca Puisi/Baca Cerpen/Pementasan Drama
Alokasi Waktu :
2 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
(KI)
1.
Menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.
Memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
4.
Mencoba, mengolah,
dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
B.
Kompetensi Dasar
dan Indikator
No
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.3
|
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan
informasi lisan dan tulis
|
1.3.1 Mengaplikasikan Bahasa
Indonesia dengan baik untuk berkomunikasi di sekolah dalam bentuk lisan sebagai
bentuk penghargaan dan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia
1.3.2 Menggunakan Bahasa Indonesia
dengan baik untuk berkomunikasi di sekolah dalam bentuk tulisan sebagai
bentuk penghargaan dan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia
|
2.2
|
Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung
jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia
yang penuh makna
|
2.2.1 Menunjukkan perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi
atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna
|
3.1
|
Memahami teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan
maupun tulisan
|
3.1.1
Menjelaskan pengertian puisi
3.1.2
Mengidentifikasi karakteristik puisi
3.1.3
Menjelaskan struktur puisi
3.1.4
Menentukan langkah-langkah dalam pembacaan puisi
|
4.1
|
Menangkap makna teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara
lisan maupun tulisan
|
4.1.1
Menentukan makna pada kata
sulit
4.1.2
Menentukan
penjedaan pada pembacaan puisi atau penggalan
kata yang tepat untuk memperjelas arti/makna.
4.1.3
Mengekspresikan puisi dengan lafal, intonasi
dan nada yang tepat
|
C.
Tujuan Pembelajaran
1.
Selama dan setelah proses
pembelajaran, siswa dapat menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulis.
2.
Selama dan setelah
proses pembelajaran, siswa memiliki rasa percaya diri dan tanggungjawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat
Indonesia yang penuh makna.
3.
Selama dan setelah proses
pembelajaran siswa mampu menjelaskan pengertian puisi
4.
Setelah menjelaskan
pengertian puisi, siswa mampu mengidentifikasi
karakteristik puisi
5.
Setelah mengidentifikasi karakteristik puisi, siswa mampu menjelaskan struktur puisi
6.
Setelah menjelaskan struktur puisi, siswa mampu menentukan langkah-langkah dalam pembacaan
puisi
7.
Setelah menentukan
langkah-langkah dalam pembacaan puisi, siswa mampu Menentukan makna pada kata
sulit
8.
Setelah menentukan makna pada
kata sulit, siswa mampu menentukan penjedaan pada pembacaan puisi atau penggalan kata yang tepat untuk memperjelas arti/makna
9.
Setelah menentukan penjedaan pada
pembacaan puisi atau penggalan kata yang tepat untuk memperjelas
arti/makna, siswa mampu mengekspresikan puisi dengan lafal, intonasi dan
nada yang tepat
D.
Materi Pembelajaran
1.
Pengertian puisi
2. Karakteristik Puisi
3. Struktur Puisi
4. Langkah-langkah pembacaan puisi
5. Teks Puisi
6. Cara mengekspresikan pembacaan puisi
7. Contoh tanda jeda dalam puisi
8. Lafal, intonasi,
dan nada
E. METODE PEMBELAJARAN
1.
Pendekatan : Scientific
2.
Model/Metode : Inquiry, Penugasan
3.
Teknik : Teknik tanya jawab,
teknik latihan
F. MEDIA, ALAT, DAN
SUMBEL BELAJARA
Media : Teks puisi,
LCD
Alat : Papan tulis,
spidol, penghapus
Sumber Belajar :
Buku Teks Bahasa Indonesia
G. LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
|
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
|
1.
Guru memberi salam pada awal
pembelajaran.
2.
Siswa menjawab salam guru, dan berdoa bersama.
3.
Guru mengkondisikan siswa siap
belajar.
4.
Guru memberikan motivasi agar siswa senang belajar.
5.
Guru memberikan informasi
terkait uraian pokok-pokok kegiatan
yang akan dipelajari.
|
10 menit
|
2.
|
Inti
|
Mengamati
1.
Siswa mengamati pemodelan
pembacaan puisi yang ditampilkan di LCD dengan sikap santun dan percaya diri.
2.
Siswa mengamati teks puisi yang
berjudul “Perempuan-perempuan Perkasa” yang diberikan oleh guru dengan sikap
santun dan percaya diri.
Menanya
1.
Dari hasil mengamati, siswa
bertanya kepada guru terkait pemodelan pembacaan puisi dengan sikap santun
dan percaya diri.
Mengumpulkan Informasi
1.
Siswa membuat simpulan terkait materi yang telah dipelajari dengan sikap
disiplin dan tanggungjawab.
2.
Siswa membangun konsep pengetahuan mengenai pembacaan puisi yang telah dimiliki dengan
pengetahuan baru dari hasil mengamati pemodelan pembacaan puisi dengan sikap
disiplin dan tanggungjawab.
Mengasosiasi
1.
Siswa menganalisis kebenaran materi yang telah diperoleh dengan sikap
jujur dan tanggungjawab.
2.
Siswa menganalisis pemodelan pembacaan puisi yang ditampilkan di LCD
dengan sikap jujur dan tanggungjawab.
Mengomunikasikan
1.
Siswa mengekspresikan pembacaan puisi yang berjudul “Perempuan-perempuan
Perkasa” di depan kelas dengan sikap santun dan percaya diri.
2.
Siswa lain menanggapi pembacaan puisi dari temannya dengan menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar.
|
10 menit
5 menit
5 menit
10 menit
25 menit
|
3.
|
Penutup
|
1.
Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2.
Siswa membuat refleksi terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan
3.
Siswa saling memberikan umpan balik dari pembelajaran
yang telah dilaksanakan.
4.
Guru memberikan informasi
mengenai materi pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
5.
Guru memberikan tugas kepada
siswa agar siswa mencari tahu terkait materi pertemuan selanjutnya.
|
15 menit
|
LAMPIRAN
1.
Pengertian Puisi
a. Menurut Kamus
Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya
terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
b. Watt-Dunton
(Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan
yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan
berirama.
c. Carlyle
mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya
disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu
seperti musik.
d. Samuel Taylor
Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan
terindah.
e. Ralph Waldo Emerson
(Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan
kata-kata sesedikit mungkin.
f. Putu Arya
Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit
dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna
konotatif.
g. Herman J. Waluyo
mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik
dan struktur batinnya.
h. Ada juga yang
mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara
padat pemikiran dan perasaan penyairnya, digubah dalam wujud dan bahasa yang
paling berkesan.
2. Ciri-Ciri atau Karakteristik Puisi
a. Puisi Lama, adapun cirri-cirinya :
-
Puisi rakyat tanpa diketahui nama
penyairnya
-
Merupakan satra lisan, yang
penyampaiannya secara mulut ke mulut
-
Sangat terikat dengan aturan-aturan
b. Puisi baru, adapun cirri-cirinya :
-
Bentuk simetris
-
Mempunyai persajakan akhir
-
Banyak menggunakan pola sajak pantun
dan syair
-
Tiap-tiap barisnya adalah kesatuan
sebuah gatra (kesatuan sintaksis) dan tiap gatranya terdiri atas 2 kata dengan
4-5 suku kata
3.
Struktur Puisi
a. Struktur batin puisi :
-
Tema/makna (sense); media puisi
adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi
harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
-
Rasa (feeling), yaitu sikap
penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
-
Nada (tone), yaitu sikap penyair
terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa.
-
Amanat/tujuan/maksud (itention);
sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan
tersebut bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat
ditemui dalam puisinya.
b. Struktur fisik puisi
(sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi) :
-
Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti
halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya,
hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap
puisi.
-
Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair
dalam puisinya.
-
Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat
mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa
yang dialami penyair.
-
Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera
yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan
hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat
kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
-
Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat
menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito,
1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya
memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa
figuratif disebut juga majas.
-
Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima
adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.
Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat
menonjol dalam pembacaan puisi.
4. Langkah-langkah Pembacaan Puisi
a.
Memahami
judul puisi
b.
Memahami
bentuk ekspresinya
c.
Memahami
tema puisi
d.
Mengenal
penyair
e.
Memahami
hal yang diluar puisi seperti misalnya apakah puisi merupakan kritik social,
renungan, atau curahan perasaan.
5.
Teks
Puisi
6. Cara Mengekspresikan
Pembacaan Puisi
Hal- hal
yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut:
a. Ketepatan
ekspresi/mimik, Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi.
Mimik adalah gerak air muka.
b. Kinesik
yaitu gerak anggota tubuh.
c. Kejelasan
artikulasi, Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
d. Timbre yaitu
warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
e. Irama puisi
artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
f.
Intonasi atau lagu suara
7. Contoh Tanda Jeda dalam Puisi
Dalam membaca puisi, kita harus memahami tentang jeda. Tanda
jeda sangat dibutuhkan untuk menentukan pemenggalan kata. Makna kata dapat
berarti lain, jika pemakaian tanda jeda tidak tepat. Mari kita
perhatikan beberapa contoh tanda jeda dan penggunaannya seperti berikut
ini!
-
Tanda
satu garis miring (/), Tanda ini menyatakan jeda.
-
Tanda
dua garis miring (//), Tanda ini menyatakan berhenti.
-
Tanda
tiga garis miring (///), Tanda ini menyatakan hentian yang terakhir.
-
Tanda
koma (,) menyatakan pembacaan dari suatu larik belum selesai.
-
Tanda
titik (.) menyatakan pembacaan dari suatu larik sudah selesai.
Sumber :
http://abdurrosyid.wordpress.com/2009/07/27/puisi-pengertian-dan-unsur-unsurnya/.Diunduh pada hari Jumat, tanggal 04 April 2014, pukul 08.00 WIB
http://www.kutembak.com/2013/09/pengertian-puisi-dan-jenisnya.html.Diunduh pada hari Jumat, tanggal 04 April 2014, pukul 08.00 WIB
http://mastugino.blogspot.com/2012/10/membaca-puisi.html.Diunduh pada hari Jumat, tanggal 04 April 2014, pukul 08.00 WIB
1.
Lafal atau vokal berarti ucapan, yaitu usaha untuk
menyuarakan atau mengucapkan kata atau kelompok kata yang membentuk puisi itu
dengan tepat, sesuai dengan lambang-lambang fonetis bahasa yang digunakan.
Fonem /f/ misalnya, harus dilafalkan dengan tepat, tidak boleh dilafalkan
dengan fonem /p/ atau /v/.
2.
Nada adalah tinggi rendahnya bunyi bahasa yang diucapkan
pembaca puisi sesuai dengan isi puisi. Kata-kata atau frasa tertentu yang perlu
mendapat perhatian pembaca perlu diucapkan dengan nada tinggi. Sebaliknya,
kata-kata atau frasa biasa yang tidak perlu mendapat perhatian pembaca, cukup
diucapkan dengan nada biasa. Bahkan, untuk akhir bait tertentu atau akhir puisi
perlu diucapkan dengan nada sangat rendah.
3. Intonasi dalam pembacaan puisi berarti
lagu kalimat, yaitu ketepatan penggunaan cepat lambatnya, keras lembutnya
ucapan pembaca puisi ketika menyuarakan kata, frasa, kalimat dalam puisi.
Berikut disajikan sebuah puisi karya Hartoyo
Andangjaya. Berlatihlah untuk melafalkan kata atau frasa dengan tepat. Tentukan
kata dan frasa yang perlu diucapkan dengan nada tinggi atau rendah. Perhatikan
pula ketepatan intonasi dan ekspresi yang sesuai dengan isi puisi.
PEREMPUAN-PEREMPUAN PERKASA
Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,
dari manakah mereka
Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
sebelum peluit kereta pagi terjaga
sebelum hari bermula dengan pesta kerja
Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta,
kemanakah mereka
Di atas roda-roda baja mereka berkendara
Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota
merebut hidup di pasar-pasar kota
Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,
siapakah mereka
Mereka ialah ibu-ibu yang perkasa
akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
Mereka: cintakasih yang bergerak menghidupi desa demi desa
Latihan
Guru Anda akan menunjuk beberapa siswa di antara kalian
secara bergiliran untuk membacakan puisi di atas dengan lafal, nada, intonasi,
dan ekspresi yang sesuai. Siswa yang lain diberi kesempatan untuk menilai
ketepatan penggunaan lafal, nada, intonasi, dan ekspresi yang digunakan. Setiap
aspek tersebut diberi skor 1 sampai 3. Berikan skor 1 jika jelek, berikan skor
2 jika cukup baik, dan berikan skor 3 jika sangat baik. Berikan skor tersebut
dalam kolom berikut, dan jumlahkan!
No
|
Nama
|
Lafal
|
Nada
|
Intonasi
|
Ekspresi
|
Jumlah
|
1
|
Ahmad Dani
|
2
|
3
|
1
|
6
|
|
2
|
Maya Istianti
|
|||||
3
|
||||||
Dst.
|
Sumber:
Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA 1a
Karya Drs. H. M. Yusransyah, M. Pd.
Penerbit Grafika Wangi Kalimantan
No comments:
Post a Comment