Thursday, November 12, 2015

RPP "Puisi" SMP VII/1




 



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN EKSPRESI LISAN SASTRA TEKS PUISI KELAS VII SMP
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Pembelajaran Ekspresi Lisan Sastra
                            Dosen Pengampu:  Mukh Doyin

 

Disusun oleh :
        Dwi Putra W.S.A.P
   2101411102
    Rombel 04



PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
2015


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah                    : SMP …….
Mata Pelajaran         : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester         : VII/I
Materi Pokok           : Baca Puisi/Baca Cerpen/Pementasan Drama
Alokasi Waktu         : 2 x 45 menit

A.      Kompetensi Inti (KI)
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.      Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.      Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator

No
Kompetensi Dasar
Indikator
1.3
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

1.3.1 Mengaplikasikan Bahasa Indonesia dengan baik untuk berkomunikasi di sekolah dalam bentuk lisan sebagai bentuk penghargaan dan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia
1.3.2 Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik untuk berkomunikasi di sekolah dalam bentuk tulisan sebagai bentuk penghargaan dan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia

2.2
Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna

2.2.1  Menunjukkan perilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna

3.1
Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan

3.1.1        Menjelaskan pengertian puisi
3.1.2        Mengidentifikasi karakteristik puisi
3.1.3        Menjelaskan struktur puisi
3.1.4        Menentukan langkah-langkah dalam pembacaan puisi
4.1
Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan

4.1.1        Menentukan makna pada kata sulit
4.1.2        Menentukan penjedaan pada pembacaan puisi atau penggalan kata yang tepat untuk memperjelas arti/makna.
4.1.3        Mengekspresikan puisi dengan lafal,  intonasi dan nada yang tepat



C.      Tujuan Pembelajaran

1.    Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.
2.      Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa memiliki rasa percaya diri dan tanggungjawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.
3.    Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menjelaskan pengertian puisi
4.    Setelah menjelaskan pengertian puisi, siswa mampu mengidentifikasi karakteristik puisi
5.    Setelah mengidentifikasi karakteristik puisi, siswa mampu menjelaskan struktur puisi
6.    Setelah menjelaskan struktur puisi, siswa mampu menentukan langkah-langkah dalam pembacaan puisi
7.    Setelah menentukan langkah-langkah dalam pembacaan puisi, siswa mampu Menentukan makna pada kata sulit
8.    Setelah menentukan makna pada kata sulit, siswa mampu menentukan penjedaan pada pembacaan puisi atau penggalan kata yang tepat untuk memperjelas arti/makna
9.    Setelah menentukan penjedaan pada pembacaan puisi atau penggalan kata yang tepat untuk memperjelas arti/makna, siswa mampu mengekspresikan puisi dengan lafal, intonasi dan nada yang tepat
D.      Materi  Pembelajaran
1.      Pengertian puisi
2.      Karakteristik Puisi
3.      Struktur Puisi
4.      Langkah-langkah pembacaan puisi
5.      Teks Puisi
6.      Cara mengekspresikan pembacaan puisi
7.      Contoh tanda jeda dalam puisi
8.      Lafal, intonasi, dan nada

E.     METODE PEMBELAJARAN
1.      Pendekatan : Scientific
2.      Model/Metode : Inquiry, Penugasan
3.      Teknik : Teknik tanya jawab, teknik latihan
F.     MEDIA, ALAT, DAN SUMBEL BELAJARA
Media : Teks puisi, LCD
Alat : Papan tulis, spidol, penghapus
Sumber Belajar : Buku Teks Bahasa Indonesia


G.    LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
1.      Guru memberi salam pada awal pembelajaran.
2.      Siswa menjawab salam guru, dan berdoa bersama.
3.      Guru mengkondisikan siswa siap belajar.
4.      Guru memberikan motivasi agar siswa senang belajar.
5.      Guru memberikan informasi terkait  uraian pokok-pokok kegiatan yang akan dipelajari.

10 menit
2.
Inti
Mengamati
1.      Siswa mengamati pemodelan pembacaan puisi yang ditampilkan di LCD dengan sikap santun dan percaya diri.
2.      Siswa mengamati teks puisi yang berjudul “Perempuan-perempuan Perkasa” yang diberikan oleh guru dengan sikap santun dan percaya diri.
Menanya
1.      Dari hasil mengamati, siswa bertanya kepada guru terkait pemodelan pembacaan puisi dengan sikap santun dan percaya diri.
Mengumpulkan Informasi

1.    Siswa membuat simpulan terkait materi yang telah dipelajari dengan sikap disiplin dan tanggungjawab.
2.    Siswa membangun konsep pengetahuan mengenai pembacaan puisi  yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru dari hasil mengamati pemodelan pembacaan puisi dengan sikap disiplin dan tanggungjawab.
Mengasosiasi
1.      Siswa menganalisis kebenaran materi yang telah diperoleh dengan sikap jujur dan tanggungjawab.
2.      Siswa menganalisis pemodelan pembacaan puisi yang ditampilkan di LCD dengan sikap jujur dan tanggungjawab.
Mengomunikasikan
1.      Siswa mengekspresikan pembacaan puisi yang berjudul “Perempuan-perempuan Perkasa” di depan kelas dengan sikap santun dan percaya diri.
2.      Siswa lain menanggapi pembacaan puisi dari temannya dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
10 menit









5 menit





5 menit














10 menit









25 menit
3.
Penutup
1.      Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2.      Siswa membuat refleksi terkait pembelajaran yang telah dilaksanakan
3.      Siswa saling memberikan umpan balik dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4.      Guru memberikan informasi mengenai materi pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
5.      Guru memberikan tugas kepada siswa agar siswa mencari tahu terkait materi pertemuan selanjutnya.

15 menit
           


LAMPIRAN

1.      Pengertian Puisi
a.       Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
b.      Watt-Dunton (Situmorang, 1980:9) mengatakan bahwa puisi adalah ekpresi yang kongkret dan yang bersifat artistik dari pikiran manusia dalam bahasa emosional dan berirama.
c.       Carlyle mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran yang bersifat musikal, kata-katanya disusun sedemikian rupa, sehingga menonjolkan rangkaian bunyi yang merdu seperti musik.
d.      Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.
e.       Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8) mengatakan bahwa puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.
f.       Putu Arya Tirtawirya (1980:9) mengatakan bahwa puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.
g.      Herman J. Waluyo mendefinisikan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
h.      Ada juga yang mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengekspresikan secara padat pemikiran dan perasaan penyairnya, digubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan.

2.      Ciri-Ciri atau Karakteristik Puisi
a.       Puisi Lama, adapun cirri-cirinya :
-          Puisi rakyat tanpa diketahui nama penyairnya
-          Merupakan satra lisan, yang penyampaiannya secara mulut ke mulut
-          Sangat terikat dengan aturan-aturan
b.      Puisi baru, adapun cirri-cirinya :
-          Bentuk simetris
-          Mempunyai persajakan akhir
-          Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair
-          Tiap-tiap barisnya adalah kesatuan sebuah gatra (kesatuan sintaksis) dan tiap gatranya terdiri atas 2 kata dengan 4-5 suku kata


3.      Struktur Puisi
a.       Struktur batin puisi :
-          Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
-          Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
-          Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa.
-          Amanat/tujuan/maksud (itention); sadar maupun tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi. Tujuan tersebut bisa dicari  sebelum penyair menciptakan puisi, maupun dapat ditemui dalam puisinya.
b.      Struktur fisik puisi (sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi) :
-          Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
-          Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.
-          Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
-          Kata kongkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll, sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
-          Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito, 1986:128). Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna (Waluyo, 1987:83). Bahasa figuratif disebut juga majas.
-          Versifikasi, yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.
4.      Langkah-langkah Pembacaan Puisi
a.       Memahami judul puisi
b.      Memahami bentuk ekspresinya
c.       Memahami tema puisi
d.      Mengenal penyair
e.       Memahami hal yang diluar puisi seperti misalnya apakah puisi merupakan kritik social, renungan, atau curahan perasaan.
5.      Teks Puisi


6.      Cara Mengekspresikan Pembacaan Puisi
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut:
a.       Ketepatan ekspresi/mimik, Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka.
b.      Kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
c.       Kejelasan artikulasi, Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
d.      Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
e.       Irama puisi artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
f.        Intonasi atau lagu suara
7.      Contoh Tanda Jeda dalam Puisi
            Dalam membaca puisi, kita harus memahami tentang jeda. Tanda jeda sangat dibutuhkan untuk menentukan pemenggalan kata. Makna kata dapat berarti lain, jika pemakaian tanda jeda tidak tepat. Mari kita perhatikan beberapa contoh tanda jeda dan penggunaannya seperti berikut ini!
-          Tanda satu garis miring (/), Tanda ini menyatakan jeda.
-          Tanda dua garis miring (//), Tanda ini menyatakan berhenti.
-          Tanda tiga garis miring (///), Tanda ini menyatakan hentian yang terakhir.
-          Tanda koma (,) menyatakan pembacaan dari suatu larik belum selesai.
-          Tanda titik (.) menyatakan pembacaan dari suatu larik sudah selesai.

Sumber :
http://www.kutembak.com/2013/09/pengertian-puisi-dan-jenisnya.html.Diunduh pada hari Jumat, tanggal 04 April 2014, pukul 08.00 WIB
http://mastugino.blogspot.com/2012/10/membaca-puisi.html.Diunduh pada hari Jumat, tanggal 04 April 2014, pukul 08.00 WIB

1.      Lafal atau vokal berarti ucapan, yaitu usaha untuk menyuarakan atau mengucapkan kata atau kelompok kata yang membentuk puisi itu dengan tepat, sesuai dengan lambang-lambang fonetis bahasa yang digunakan. Fonem /f/ misalnya, harus dilafalkan dengan tepat, tidak boleh dilafalkan dengan fonem /p/ atau /v/.
2.      Nada adalah tinggi rendahnya bunyi bahasa yang diucapkan pembaca puisi sesuai dengan isi puisi. Kata-kata atau frasa tertentu yang perlu mendapat perhatian pembaca perlu diucapkan dengan nada tinggi. Sebaliknya, kata-kata atau frasa biasa yang tidak perlu mendapat perhatian pembaca, cukup diucapkan dengan nada biasa. Bahkan, untuk akhir bait tertentu atau akhir puisi perlu diucapkan dengan nada sangat rendah.
3.      Intonasi dalam pembacaan puisi berarti lagu kalimat, yaitu ketepatan penggunaan cepat lambatnya, keras lembutnya ucapan pembaca puisi ketika menyuarakan kata, frasa, kalimat dalam puisi. 
Berikut disajikan sebuah puisi karya Hartoyo Andangjaya. Berlatihlah untuk melafalkan kata atau frasa dengan tepat. Tentukan kata dan frasa yang perlu diucapkan dengan nada tinggi atau rendah. Perhatikan pula ketepatan intonasi dan ekspresi yang sesuai dengan isi puisi.

PEREMPUAN-PEREMPUAN PERKASA

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,
dari manakah mereka
Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
sebelum peluit kereta pagi terjaga
sebelum hari bermula dengan pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta,
kemanakah mereka
Di atas roda-roda baja mereka berkendara
Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota
merebut hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,
siapakah mereka
Mereka ialah ibu-ibu yang perkasa
akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
Mereka: cintakasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

Latihan
Guru Anda akan menunjuk beberapa siswa di antara kalian secara bergiliran untuk membacakan puisi di atas dengan lafal, nada, intonasi, dan ekspresi yang sesuai. Siswa yang lain diberi kesempatan untuk menilai ketepatan penggunaan lafal, nada, intonasi, dan ekspresi yang digunakan. Setiap aspek tersebut diberi skor 1 sampai 3. Berikan skor 1 jika jelek, berikan skor 2 jika cukup baik, dan berikan skor 3 jika sangat baik. Berikan skor tersebut dalam kolom berikut, dan jumlahkan!
No
Nama
Lafal
Nada
Intonasi
Ekspresi
Jumlah
1
Ahmad Dani
2

3
1
6
2
Maya Istianti





3






Dst.







Sumber:
Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA 1a
Karya Drs. H. M. Yusransyah, M. Pd.
Penerbit Grafika Wangi Kalimantan


No comments:

Post a Comment